Engine : Ngobrolin Mesin OHV
Halloooo Kangmas dan Mbakyu yang budiman, gimana kabarnya ? Sehat ? Alhamdulillah. Mari kita awali hari ini dengan hati yang bahagia damai sentosa. Pernah denger mesin OHV (Over Head Valve) ? Itu lho mesin yang klepnya didorong lewat perantara batang logam yang terkenal dengan nama "push rod".
Mesin OHV noken as-nya ikut putaran kruk as, makanya butuh push rod buat menggerakkan noken as di kepala silindernya. Mesin OHV secara kecanggihan teknologi masih di bawah SOHC (Single Over Head Camshaft), artinya SOHC masih lebih advance dari OHV.
Salah satu keunggulan dari mesin OHV kalau dibanding SOHC adalah ngga ada kejadian rantai camrat kendur, soale OHV ngga pakai camrat, melainkan push rod. Kekurangannya adalah suaranya paling berisik kalau dibandingin dengan mesin SOHC & DOHC. Penyumbang berisiknya OHV itu dari "jedag-jedugnya" push rod ketika bekerja. Dengerin aja suara mesinnyaHampir Harley Davidson atau Honda CG.
Sedangkan kelemahan OHV adalah kalah presisi saat proses buka-tutup klep. Kepresisian buka-tutup klep ini yang sangat mempengaruhi besar-kecilnya tenaga mesin. Belum lagi push rod itu sendiri bikin loss tenaga, soale panjang dan berat.
2 VARIABEL PENENTU BESARNYA TENAGA MESIN
Kita akan bahas 2 saja variabel penting yang menentukan besarnya tenaga mesin, yaitu kepresisian buka-tutup klep dan power loss.
VARIABEL 1 : Kepresisian Buka Tutup Klep
Yupzz, semakin presisi buka tutup-klep, semakin gede tenaga yang dihasilkan, karena suplai gas bbm semakin banyak yang masuk ruang bakar. Itu bener adanya.
Yang dimaksud presisinya buka-tutup klep itu, maksudnya klep bisa membuka jalan selega-leganya supaya suplai gas bbm bisa masuk dengan kencang dan banyak dalam sekali buka.
Pada mesin 4 tak, klep masuk membuka tiap 1 siklus. 1 siklus pada mesin 4 tak, kruk as berputar 2 kali, artinya jika mesin 4 tak berputar 1500 rpm, maka klep masuk akan membuka sebanyak 750 kali. 1500 rpm itu putaran mesin saat manasin motor sebelum berangkat kerja / sekolah.
Sekarang coba bayangin klep masuk pas ngebuka ngga presisi sebesar 0.06 mm aja dikalikan 750, 3000, atau 5000 rpm. Maka akan semakin gede faktor pengalinya. Suplai gas bbm bisa jadi cuma efektif masuk ke ruang bakar "mungkin" cuma 60%-70%, enggak sampai 100%.
Faktor yang bikin tidak presisi buka-tutup klep adalah kompleksnya mekanisme kepala silinder. Semakin dekat noken as dengan klep maka akan semakin presisi buka-tutup klepnya. Secara teori Mesin OHV kalah presisi ketimbang mesin SOHC, dan mesin SOHC kalah presisi ketimbang mesin DOHC.
Pada mesin OHV, noken as harus melewati berbagai komponen hanya untuk menggerakkan batang klep, komponen di antara noken as dan klep tersebut antara lain : rocker arm, push rod, barulah sampai ke klep, belum lagi jalannya yang puanjaaang banget, maka wajar kalau buka tutup klepnya kalah presisi ketimbang SOHC apalagi DOHC.
Pada mesin SOHC, noken as sudah jauh lebih dekat ke klep, push rod dihilangkan digantikan dengan rantai camrat. Hasilnya buka tutup klep lebih presisi ketimbang OHV. Komponen yang terlibat pun lebih sedikit, maka lebih rendah gesekan pula dan tidak seberisik mesin OHV. Maka lebih efisien dan tenaga lebih gede.
Pada mesin DOHC, noken as langsung menekan klep. Perantaranya hanya shimplate saja itupun berfungsi sebagai "alas" saja supaya noken as dan ujung belakang batang klep tidak aus. DOHC inilah mekanisme yang paling presisi buka-tutup klepnya, karena minim komponen di antara noken as dan klep yang malah justru bikin celah / clearance tambahan yang bikin "koclak" dan bikin ngga presisi buka-tutup klepnya. Dan inilah penyebabnya mesin DOHC lebih efisien ketimbang SOHC. SOHC walaupun cuman 1 noken as, tetapi dia ada rocker armnya di mana justru nambah media gesekan.
VARIABEL 2 : Power Loss
Ini sangat erat berkaitan dengan faktor kepresisian buka-tutup klep. Semakin dekat noken as dengan klep, maka semakin sedikit komponen "di antara" noken as dan klep. Semakin sedikit komponennya, maka semakin sedikit "koclak-nya". Nah koclaknya inilah yang bikin bukaan klep tidak sampai 100% alias bikin ga presisi. Itulah kenapa mesin DOHC lebih presisi ketimbang mesin SOHC dan OHV, soale noken as langsung nonjok klep, nggak melalui rocker arm (di mesin SOHC) dan nggak melalui push rod (di mesin OHV).
Makanya di mesin DOHC, gaya tekan dari noken as lancar jaya buat ngebuka klep. Jadi justru rocker arm itulah "biang keladi" power loss. Lebih-lebih push rod, ini power lossnya lebih gede ketimbang rocker arm, soalnya berat dan panjang. DOHC memang secara komponen lebih banyak ketimbang SOHC, tetapi ingat.... noken as nya nonjok klep langsung ga pake perantara. Sedangkan OHV, ini dia yang banyak komponennya dan noken as nya paling jauh dari klep, makanya "koclaknya" paling banyak.
Lah kan ada juga DOHC yang pake rocker arm. Eitsss..... rocker arm di beberapa jenis mesin DOHC fungsinya buat mengurangi gesekan antara noken as dengan simplate di klep yah, jadi justru malah makin "licin dan enteng", makin dikit power lossnya. Lihat aja tuh mesin Honda CBR 150 R, CBR 250 R (1 silinder), atau yang lebih gede lagi : mesin Kawasaki Ninja ZX10R yang juara WSBK 5 kali di tangan Jonathan Rea, itu DOHC pakai rocker arm lhoh. So ngga ada istilah DOHC hello kity - an yah, hehehe.
KESIMPULAN
Mesin OHV adalah mesin yang penggerak klepnya adalah noken as yang dihubungkan dengan batang panjang alias "push rod".
Mesin OHV adalah mesin yang lebih "jadul" ketimbang SOHC. Mesin SOHC lebih "jadul" ketimbang mesin DOHC.
Dalam hal buka-tutup klep, mesin OHV kalah presisi ketimbang mesin SOHC, mesin SOHC kalah presisi ketimbang mesin DOHC.
Mesin OHV butuh push rod sebagai perantara untuk membuka klep, mesin SOHC butuh rocker arm sebagai perantara untuk membuka klep, mesin DOHC tidak butuh perantara alias langsung.
Sekian, semoga yang singkat ini bermanfaat, wassalamu'alaikum.
Screenshot from Video Grabamos y arrancamos una Honda CG 125 customizada en Cafe Racer Sspirit
by : Cafe Racer Sspirit under the CC-BY License
Mesin OHV noken as-nya ikut putaran kruk as, makanya butuh push rod buat menggerakkan noken as di kepala silindernya. Mesin OHV secara kecanggihan teknologi masih di bawah SOHC (Single Over Head Camshaft), artinya SOHC masih lebih advance dari OHV.
Salah satu keunggulan dari mesin OHV kalau dibanding SOHC adalah ngga ada kejadian rantai camrat kendur, soale OHV ngga pakai camrat, melainkan push rod. Kekurangannya adalah suaranya paling berisik kalau dibandingin dengan mesin SOHC & DOHC. Penyumbang berisiknya OHV itu dari "jedag-jedugnya" push rod ketika bekerja. Dengerin aja suara mesinnya
Sedangkan kelemahan OHV adalah kalah presisi saat proses buka-tutup klep. Kepresisian buka-tutup klep ini yang sangat mempengaruhi besar-kecilnya tenaga mesin. Belum lagi push rod itu sendiri bikin loss tenaga, soale panjang dan berat.
2 VARIABEL PENENTU BESARNYA TENAGA MESIN
Kita akan bahas 2 saja variabel penting yang menentukan besarnya tenaga mesin, yaitu kepresisian buka-tutup klep dan power loss.
VARIABEL 1 : Kepresisian Buka Tutup Klep
Yupzz, semakin presisi buka tutup-klep, semakin gede tenaga yang dihasilkan, karena suplai gas bbm semakin banyak yang masuk ruang bakar. Itu bener adanya.
Yang dimaksud presisinya buka-tutup klep itu, maksudnya klep bisa membuka jalan selega-leganya supaya suplai gas bbm bisa masuk dengan kencang dan banyak dalam sekali buka.
Pada mesin 4 tak, klep masuk membuka tiap 1 siklus. 1 siklus pada mesin 4 tak, kruk as berputar 2 kali, artinya jika mesin 4 tak berputar 1500 rpm, maka klep masuk akan membuka sebanyak 750 kali. 1500 rpm itu putaran mesin saat manasin motor sebelum berangkat kerja / sekolah.
Sekarang coba bayangin klep masuk pas ngebuka ngga presisi sebesar 0.06 mm aja dikalikan 750, 3000, atau 5000 rpm. Maka akan semakin gede faktor pengalinya. Suplai gas bbm bisa jadi cuma efektif masuk ke ruang bakar "mungkin" cuma 60%-70%, enggak sampai 100%.
Faktor yang bikin tidak presisi buka-tutup klep adalah kompleksnya mekanisme kepala silinder. Semakin dekat noken as dengan klep maka akan semakin presisi buka-tutup klepnya. Secara teori Mesin OHV kalah presisi ketimbang mesin SOHC, dan mesin SOHC kalah presisi ketimbang mesin DOHC.
Pada mesin OHV, noken as harus melewati berbagai komponen hanya untuk menggerakkan batang klep, komponen di antara noken as dan klep tersebut antara lain : rocker arm, push rod, barulah sampai ke klep, belum lagi jalannya yang puanjaaang banget, maka wajar kalau buka tutup klepnya kalah presisi ketimbang SOHC apalagi DOHC.
Edited screenshot from video cara kerja mesin 4 langkah ( push rod) by :
firdaus chanel under the CC-BY License
Pada mesin SOHC, noken as sudah jauh lebih dekat ke klep, push rod dihilangkan digantikan dengan rantai camrat. Hasilnya buka tutup klep lebih presisi ketimbang OHV. Komponen yang terlibat pun lebih sedikit, maka lebih rendah gesekan pula dan tidak seberisik mesin OHV. Maka lebih efisien dan tenaga lebih gede.
Edited screenshot from video Camshaft & Valve Operation part 4 مع الترجمة by :
vehicle Technology under the CC-BY License
Pada mesin DOHC, noken as langsung menekan klep. Perantaranya hanya shimplate saja itupun berfungsi sebagai "alas" saja supaya noken as dan ujung belakang batang klep tidak aus. DOHC inilah mekanisme yang paling presisi buka-tutup klepnya, karena minim komponen di antara noken as dan klep yang malah justru bikin celah / clearance tambahan yang bikin "koclak" dan bikin ngga presisi buka-tutup klepnya. Dan inilah penyebabnya mesin DOHC lebih efisien ketimbang SOHC. SOHC walaupun cuman 1 noken as, tetapi dia ada rocker armnya di mana justru nambah media gesekan.
Edited screenshot from video Why is it important to understand top dead center vs. overlap on a 4-stroke?
By : Shane Conley under the CC-BY License
VARIABEL 2 : Power Loss
Ini sangat erat berkaitan dengan faktor kepresisian buka-tutup klep. Semakin dekat noken as dengan klep, maka semakin sedikit komponen "di antara" noken as dan klep. Semakin sedikit komponennya, maka semakin sedikit "koclak-nya". Nah koclaknya inilah yang bikin bukaan klep tidak sampai 100% alias bikin ga presisi. Itulah kenapa mesin DOHC lebih presisi ketimbang mesin SOHC dan OHV, soale noken as langsung nonjok klep, nggak melalui rocker arm (di mesin SOHC) dan nggak melalui push rod (di mesin OHV).
Makanya di mesin DOHC, gaya tekan dari noken as lancar jaya buat ngebuka klep. Jadi justru rocker arm itulah "biang keladi" power loss. Lebih-lebih push rod, ini power lossnya lebih gede ketimbang rocker arm, soalnya berat dan panjang. DOHC memang secara komponen lebih banyak ketimbang SOHC, tetapi ingat.... noken as nya nonjok klep langsung ga pake perantara. Sedangkan OHV, ini dia yang banyak komponennya dan noken as nya paling jauh dari klep, makanya "koclaknya" paling banyak.
Lah kan ada juga DOHC yang pake rocker arm. Eitsss..... rocker arm di beberapa jenis mesin DOHC fungsinya buat mengurangi gesekan antara noken as dengan simplate di klep yah, jadi justru malah makin "licin dan enteng", makin dikit power lossnya. Lihat aja tuh mesin Honda CBR 150 R, CBR 250 R (1 silinder), atau yang lebih gede lagi : mesin Kawasaki Ninja ZX10R yang juara WSBK 5 kali di tangan Jonathan Rea, itu DOHC pakai rocker arm lhoh. So ngga ada istilah DOHC hello kity - an yah, hehehe.
Edited screenshot from video Camshaft & Valve Operation part 4 مع الترجمة by :
vehicle Technology under the CC-BY License
KESIMPULAN
Mesin OHV adalah mesin yang penggerak klepnya adalah noken as yang dihubungkan dengan batang panjang alias "push rod".
Mesin OHV adalah mesin yang lebih "jadul" ketimbang SOHC. Mesin SOHC lebih "jadul" ketimbang mesin DOHC.
Dalam hal buka-tutup klep, mesin OHV kalah presisi ketimbang mesin SOHC, mesin SOHC kalah presisi ketimbang mesin DOHC.
Mesin OHV butuh push rod sebagai perantara untuk membuka klep, mesin SOHC butuh rocker arm sebagai perantara untuk membuka klep, mesin DOHC tidak butuh perantara alias langsung.
Sekian, semoga yang singkat ini bermanfaat, wassalamu'alaikum.
Screenshot from Video Grabamos y arrancamos una Honda CG 125 customizada en Cafe Racer Sspirit
by : Cafe Racer Sspirit under the CC-BY License
Komentar
Posting Komentar