Engine : Mesin OPOC
Mesin OPOC itu mesin yang dalam 1 ruang bakar ada 2 piston yang bergerak saling menjauh satu sama lain. Yup sekian, terima kasih.
Eh...
Lhoooo kepriwek iki, mosok cuma gitu doank penjelasannya ? Kayak status instagram aja, aya-aya bae iki.
Hehehe guyon, ben ra sepanneng.
Oke, OPOC itu singkatan dari Oppossed Piston Oppesed Cylinder. Bukan "opo" ya, itu artinya "apa" dalam bahasa Jawa. Dan mesin OPOC sendiri termasuk jenis mesin 2-tak. Sesuai paragraf pertama, mesin ini memiliki 2 buah piston di tiap silindernya, panjang stroke dari mesin OPOC cuma setengah dari panjang stroke motor bakar pada umumnya. Misalnya nih kalo Kawasaki Ninja 150 stroke-nya 54 mm, kalau mesinnya dibikin model OPOC, maka strokenya jadi 27 mm tapi dalam 1 silinder pistonnya jadi 2.
Mesin OPOC ini di-develop oleh EcoMotor, sebuah perusahaan asal USA. Mesin OPOC ini digunakan di mobil, truk, pesawat, kapal, alat perkebunan, genset, dll. Pistonnya ada 2 jenis, : piston dalam dan piston luar. Piston dalam memiliki conrod yang pendek sedangkan piston luar memiliki conrod yang lebih panjang karena letaknya yang berlawanan dengan piston dalam.
Mesin OPOC tidak memiliki noken-as, klep, maupun head cylinder, jadi hanya punya blok silinder saja. Gas berisi campuran udara+bbm masuk melalui lubang port di dalam silindernya. Untuk mesin OPOC yang pakai busi, businya terletak nempel di dinding silinder persis di tengah-tengah antara kedua pistonnya.
Posisi piston dari mesin OPOC sendiri kepalanya saling berhadapan satu sama lain, jadi ketika proses daya / ledak, maka kedua piston akan menjauh satu sama lain dan memutar kruk as. Kruk as-nya sendiri unik, nyambung dengan silinder sebelahnya, jadi putaran kruk-as nya itu saling"bahu-membahu".
Dengan konstruksi demikian, maka mesin OPOC memiliki tenaga dan torsi yang dihasilkan tidak sekedar "besar", tapi juga "padat" atau dengan kata lain : "high density power & torque" / "tenaga dan torsi yang sangat padat". Ibarat palu, kalau mesin konvensional bisa diibaratkan palu biasa, sedangkan mesin OPOC bisa diibaratkan palu godam. Tentu saja daya hancurnya palu godam lebih dahsyat daripada palu biasa. Dan dengan tenaga & torsi yang besar sekaligus padat, maka mesin OPOC akan kencang tapi sangat irit bbm dan polusi lebih rendah dibanding mesin DOHC & SOHC konvensional.
Demikian, semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.
Eh...
Lhoooo kepriwek iki, mosok cuma gitu doank penjelasannya ? Kayak status instagram aja, aya-aya bae iki.
Hehehe guyon, ben ra sepanneng.
Oke, OPOC itu singkatan dari Oppossed Piston Oppesed Cylinder. Bukan "opo" ya, itu artinya "apa" dalam bahasa Jawa. Dan mesin OPOC sendiri termasuk jenis mesin 2-tak. Sesuai paragraf pertama, mesin ini memiliki 2 buah piston di tiap silindernya, panjang stroke dari mesin OPOC cuma setengah dari panjang stroke motor bakar pada umumnya. Misalnya nih kalo Kawasaki Ninja 150 stroke-nya 54 mm, kalau mesinnya dibikin model OPOC, maka strokenya jadi 27 mm tapi dalam 1 silinder pistonnya jadi 2.
Screenshot of OPOC engine with permission from : @engineeringprinciples (Instagram)
Mesin OPOC ini di-develop oleh EcoMotor, sebuah perusahaan asal USA. Mesin OPOC ini digunakan di mobil, truk, pesawat, kapal, alat perkebunan, genset, dll. Pistonnya ada 2 jenis, : piston dalam dan piston luar. Piston dalam memiliki conrod yang pendek sedangkan piston luar memiliki conrod yang lebih panjang karena letaknya yang berlawanan dengan piston dalam.
(Opoc de.svg by : Dominiklenne under CC-BY-SA License)
Mesin OPOC tidak memiliki noken-as, klep, maupun head cylinder, jadi hanya punya blok silinder saja. Gas berisi campuran udara+bbm masuk melalui lubang port di dalam silindernya. Untuk mesin OPOC yang pakai busi, businya terletak nempel di dinding silinder persis di tengah-tengah antara kedua pistonnya.
(Opposite piston engine anim.gif by : UtzOnBike under the CC-BY-SA License)
Posisi piston dari mesin OPOC sendiri kepalanya saling berhadapan satu sama lain, jadi ketika proses daya / ledak, maka kedua piston akan menjauh satu sama lain dan memutar kruk as. Kruk as-nya sendiri unik, nyambung dengan silinder sebelahnya, jadi putaran kruk-as nya itu saling"bahu-membahu".
(Opposite piston engine persp.gif by : UtzOnBike under the CC-BY-SA License)
Dengan konstruksi demikian, maka mesin OPOC memiliki tenaga dan torsi yang dihasilkan tidak sekedar "besar", tapi juga "padat" atau dengan kata lain : "high density power & torque" / "tenaga dan torsi yang sangat padat". Ibarat palu, kalau mesin konvensional bisa diibaratkan palu biasa, sedangkan mesin OPOC bisa diibaratkan palu godam. Tentu saja daya hancurnya palu godam lebih dahsyat daripada palu biasa. Dan dengan tenaga & torsi yang besar sekaligus padat, maka mesin OPOC akan kencang tapi sangat irit bbm dan polusi lebih rendah dibanding mesin DOHC & SOHC konvensional.
OPOC engine with permission from : @engineeringprinciples (Instagram)
Demikian, semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.
Komentar
Posting Komentar