Piston Jebol Setelah Bore Up, Apa Penyebabnya ?

Ya ngapain juga dijebolin, kurang kerjaan ?? Hehe canda. Ada orang yang setelah bore up motornya, dipakai nyetting terus jebol. Pistonnnya hancur kaya perasaanku waktu si dia nikah sama orang lain, woooooooolala.......

Pistonnya bolong, hayo kenapa coba ??

Hayo kira-kira kenapa kok habis bore-up pistonnya malah bolong kaya gitu ? Kenapa coba ?? Penyebabnya salah satunya karena kompresi kegedean. Karena kegedean maka tekanan ke piston jauh lebih gede dari biasanya, piston nggak kuat dan ambroooollll....

Ilustrasi piston ambrol

Kompresi kegedean bisa juga penyebabnya hal sepele dan lucu, yaitu : habis bore up malah blok/head silinder dipapas, jadinya kompresi malah melambung drastis. Bilangnya sih biar kompresi tambah gede. Itu mah bunuh diri. Itu karena dengan bore up saja (tanpa stroke up & tanpa kepras/papas blok/head silinder) kompresi udah otomatis naik, nggak percaya ??? Nih inyong buktikan dengan rumus kompresi statis ruang bakar :

Pertama ukur dulu volume ruang bakarnya. Ruang bakar diisi dengan air hingga penuh lalu air tersebut dituang ke gelas ukur, lihat berapa cc volumenya. Misal Yamaha Vixion Lightning (NVL) memiliki volume ruang bakar sebesar 15.92 cc. Diameter piston 5.7 cm, panjang langkah 5.87 cm. Maka volume silindernya adalah = [0.785 x (5.7 x 5.7) x 5.87 = 149.71 cc. 

Tuang air ke ruang bakar

Jika diukur kompresi statisnya pakai rumus kompresi statis :

Kompresi Statis = 
(Volume Silinder + Volume Ruang Bakar) 
/ Volume Ruang Bakar = cc

Maka didapat :

(149.71 + 15.92) / 15.92 = 10.4
Alias 10.4 : 1

Itu kompresi standarnya lho ya. Di mana 10.4 : 1 itu masih aman minum Pertalite berdasar pengalaman inyong. Sekarang jika NVL ini dibore up menggunakan piston Honda Tiger standar (oversize 0.00) yang berdiameter 6.35 cm, berapakah kompresi statisnya ? 

Volume silindernya jadi = [0.785 x (6.35x6.35) x 5.87] = 185.80 cc. Sedangkan volume ruang bakarnya jika tidak diperbesar dihitung menggunakan rumus kompresi statis di atas jadinya adalah :

Kompresi Statis =
(185.80 + 15.92) / 15.92 = 12.67
Alias 12.67 : 1

Itu udah mendekati rasio kompresi motor Superbike-nya Jonathan Rea dalam kondisi standar alias ZX-10R waktu masih standar belum dikorek. Seberapa gede sih kompresi ZX-10R ? Yaitu 13 : 1. 

Nah terbukti kan, bore up doank otomatis kompresi statis langsung melonjak. Apalagi kalau blok atau head-nya ikutan dikepras, ya lebih gila lagi, mungkin bisa tembus 15 : 1 atau lebih, wajar piston sampe bolong. Bahkan tidak menutup kemungkinan setang piston ikutan ambyaaarrrrr...

Setang piston ambyaarrr...


Solusinya apa ? Ya gedein ruang bakarnya hingga kompresi mendekati standardnya, itu kalau dipakai untuk harian dan turing terus minumnya Pertalite atau Pertamax. Kecuali dipakai track day ya lain ceritanya.

Gedein ruang bakarnyaaahhhh....


Okeh, mungkin itu aja, semoga bermanfaat buat Kangmas dan Mbakyu, sekian wassalamu'alaikum.

Komentar

Postingan Lain

Jenis-Jenis Swing Arm pada Sepeda Motor

Chassis : Owh… Baru Tahu Jadi Ini Pengaruh Panjang-Pendek Swing Arm Terhadap Keausan Ban

10 Macam Perbedaan Antara Head Silinder Jamus 3 Klep dengan Punya Honda Supra

Cara Pasang Kampas Kopling Honda All New CB150R Streetfire yang Baik dan Benar

Piston Alternatif Buat Pulsar 180, 200, 220 UG3/UG4 & NS200

Keunggulan dan Kelemahan Mesin Jamus Klep 3

Honda Supra Masuk Gigi 1 Motor Loncat, Ini Sumber Masalahnya...