Ganti Kabel Kopling Bikin Enteng Tarikan, Koq Isoooo ??
WARKOPSPEED.BLOGSPOT.COM - Ah mosok to, iki ora nggedebus to ? (ini nggak bo'ong kan ?). Apakah hubungan kebal, ehh.... kabel kopling sama bikin enteng tarikan ? Inyong masih mikir-mikir.... Jadi ini berawal dari kejadian putusnya kabel kopling Si Kebo alias motor Bajaj Pulsar item punya inyong. Dari awal beli tahun 2008 sampai artikel ini terbit, kabel kopling belum pernah ganti, kecuali kawatnya yang emang udah beberapa kali ganti pakai punya Vespa. Terhitung udah sekitar 12 tahunan kabel kopling aslinya nemplok di Si Kebo.
Baca juga : Pulsar NS200 Bisa pakai Gir Belakang Ninja 150 RR, Tapi...
(foto : dokumen pribadi) |
KABEL KOPLING PUTUS DI TENGAH JALAN
Suatu ketika pas lagi jalan-jalan malam naik Si Kebo, pas mau pindah gigi tahu-tahu JEPREETTT.... handle kopling kayak lepas, setelah dicek eeh tahunya kawat koplingnya putus lagi. Waktu kejadian putus Si Kebo masih jalan, alhamdulillah putusnya kawat kopling enggak jauh dari rumah walaupun bengkel udah pada tutup karena udah di atas jam 21.00 malem. Si kebo tak biarin jalan pelan berusaha untuk sampai rumah dengan kondisi kawat kopling putus. O iya motor kopling manual ketika kawatnya udah putus masih bisa jalan asalkan putusnya enggak pas berhenti, karena kalo motor udah berhenti, lalu kita masukkin gigi 1, motor langsung loncat dan mati soalnya kampas kopling enggak ada yang neken, kan kopling manual yang neken kampas kopling tangan kita lewat perantara kawat kopling, beda sama matic atau prenseling bebek. Lha kalau kawat koplingnya udah putus yang neken kampas kopling siapa coba ?
Kawat kopling si Kebo putus di bagian kepala kawatnya (foto : dokumen pribadi) |
KABEL KOPLING HONDA TIGER BUAT BAJAJ PULSAR 200 DTS-i
Pada akhirnya Kebo harus berhenti dan mesinnya mati karena jalan deket rumah rada macet, banyak kendaraan yang memaksa harus berhenti, akhirnya Kebo inyong dorong sampai masuk rumah. Esoknya inyong pergi ke bengkel beli 1 set kabel kopling Honda Tiger (1 set artinya selongsong + kawat koplingnya). Inyong dikasih tahu kalau kopling putus yang diganti kawatnya aja, tapi kali ini inyong nggak turuti saran itu, mendingan beli 1 set itung-itung ganti baru sekalian, soale barangkali kabel kopling yang lama udah karatan dalemnya jadinya berat dan bikin kawat kopling cepet putus. Dan ternyata bener. Lanjuuut...
Baca juga : Bore Up & Stroke Up Si Kebo Jadi 260 cc (Bajaj Pulsar 260 cc)
Kabel kopling punya Honda Tiger mau dipasang di Bajaj Pulsar (foto : dokumen pribadi) |
Setelah nebus 1 set kabel kopling Honda Tiger, inyong pasang lah kabel kopling Tiger tersebut ke Bajaj Pulsar item inyong yang tadinya 200 cc udah jadi 260 cc ini (kalau penasaran kenapa cc-nya naik jadi 260 cc, silakan dicek di artikel ini). Kenapa pakai punya Honda Tiger ? Jawabannya gampang, Bajaj kan ATPM nya udah pulang kampung, jadi susah nyari onderdil ori-nya, sedangkan kabel kopling yang bentuknya mendekati ya kalau nggak punya GL-Pro ya Tiger, inyong pilih punya Tiger karena Pulsar inyong setangnya udah ganti pakai setang Tiger Revo yang lebih tinggi dari setang aslinya Pulsar. Jadi kabel kopling punya Tiger lebih panjang ketimbang GL-Pro, cocok buat Pulsarian yang pakai setang tinggi atau setang baplang.
Atas : kabel kopling Pulsar 200 DTS-i yang udah 12 tahunan Bawah : kabel kopling punya Honda Tiger, ukurannya lebih panjang dikit (foto : dokumen pribadi) |
Kurang lebih begini penampakan kabel kopling Honda Tiger di Bajaj Pulsar, rada kepanjangan, kawatnya ujung belakang pun harus kena potong dan dibeliin nepel punya Vespa. Kabelnya rada nongol ke depan, tapi so far enggak ngganggu handling ataupun nyangkut, soanya setang yang saya pakai setang Tiger Revo yang tinggi.
Kabel kopling Tiger di Pulsar, rada nongol ke depan (foto : dokumen pribadi) |
TARIKAN TAMBAH ENTENG
Dan bener masih rada kepanjangan tapi selebihnya pas. Setelah ganti kabel kopling baru, yang inyong suka, handle kopling jadi enteng banget macam udah pakai assist, macam koplingnya Yamaha R15 VVA atau koplingnya Ninja ZX-25R 4 silinder. Uenteengg poll, handle kopling ditarik pakai 2 jari pun udah bisa, beda sama sebelumnya yang musti 4 jari dan beraaatt bingitzzz macam lagi fitness.
Dan ini dia yang ditunggu-tunggu, tarikannya tambah enteng, koplingnya enggak selip lagi. Kok bisa ya ? Ternyata ada pengaruhnya bro tapi enggak langsung. Jadi gini, di motor berkopling manual, sebelum pindah gigi, tangan kita kudu neken tuas kopling untuk memutus putaran dari kruk as ke gigi rasio.
Ini rumah kopling Bajaj Pulsar UG4 (foto : dokumen pribadi) |
Selama tuas kopling ditekan, gigi rasio akan bisa berputar bebas, saat itulah kesempatan kita masukkin gigi / presneling, setelah gigi masuk, tangan kita melepas tuas kopling dan motor kembali melaju, saat tuas kopling dilepas handle kopling akan kembali ke tempat semula karena dorongan dari kawat kopling di dalam selongong kabel kopling, yang mendorong kawat kopling ini stut as kopling, stut as kopling didorong oleh per kopling.
KESIMPULAN
Apabila gerakan kawat kopling di dalam selongsong kabel kopling seret, maka kampas kopling akan telat nempel kembali, sehingga bisa selip dan akselerasi menurun, dan ternyata 12 tahun cukup untuk bikin kabel kopling Pulsar item inyong jadi berat, pantesan putus melulu kepala kawat koplingnya. Sehingga setelah kabel koplingnya diganti 1 set dengan yang baru, gerakan putus-nyambung kopling jadi enggak telat lagi alias lancar jaya, nggak ada gejala selip kopling lagi, jadinya terasa akselerasi tambah enteng, padahal sih akselerasinya aja yang kembali fit seperti semula waktu motor masih baru dulu. Apalagi si Kebo udah 260 cc, torsinya udah gila, kerasa banget perubahannya.
Yup, sekian sharing pengalaman kejadian putus kabel kopling lalu ganti baru dan akselerasi nampol lagi. Semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.
Ini si Kebo, Bajaj Pulsar yang udah jadi 260 cc (foto : dokumen pribadi) |
Komentar
Posting Komentar